Kamis, 16 Mei 2024

Follow us:

infobrand

infobrand

Angka Backlog Tinggi, BTN Gencar Garap Sektor Informal

Posted by: 05-02-2024 17:20 WIB 359 viewer

Angka Backlog Tinggi, BTN Gencar Garap Sektor Informal
BTN Gencar Garap Sektor Informal

INFOBRAND.ID-Angka backlog perumahan di Indonesia masih terbilang tinggi. Mengacu pada data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) 2021, kondisi backlog kepemilikan rumah di Indonesia tercatat mencapai 12,71 juta rumah tangga.

Sektor informal menjadi perhatian khusus karena jumlahnya signifikan dalam populasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah layak huni. Mereka selama ini kurang terlayani karena dianggap tidak bankable. Padahal, mereka sejatinya punya penghasilan rutin meski tidak tetap (fluktuatif).

Di sisi lain, produk KPR rata rata bertenor panjang hingga di atas 20 tahun. Nilai kreditnya juga tidak kecil, mengikuti harga rumah yang menjadi objek kredit. Bank karena itu lebih memilih debitur dari pekerja sektor formal dengan penghasilan rutin untuk memastikan KPR nya tidak macet di tengah jalan.

Namun PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menjadikan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) ke pekerja di sektor informal sebagai  gebrakan menjelang usia ke-74 tahun pada 9 Februari 2024 mendatang

“Skema KPR dan profil calon debitur seperti tidak ketemu. Tapi, sebagai bankir, kita harus berani melakukan terobosan. Tanpa komitmen dan keberpihakan, calon debitur dari segmen informal ini sampai kapan pun bakal sulit mendapatkan KPR. Sementara jumlah mereka tidak sedikit dan menjadi penyumbang tingginya jumlah penduduk yang belum punya rumah. Di sinilah kami mengambil peran tapi dengan tetap menjalankan manajemen risiko secara hati hati,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu

Sektor informal yang dilayani BTN memiliki profil yang beragam, mulai dari pengemudi ojek online, paguyuban pedagang pasar, pelaku UMKM, merbot masjid  hingga komunitas tukang cukur. Mereka ini disebut pekerja sektor informal karena bukan hidup dari gaji yang nilainya selalu stabil serta serba pasti. “Mereka ini sejatinya punya penghasilan yang cukup meski tidak tetap seperti pekerja kantoran. Artinya, mereka mampu mengangsur dan layak mendapatkan KPR asal skemanya tepat,” katanya.  

 



TERPOPULER