Posted by: Irta 04-06-2018 10:38 WIB 3178 viewer
Berawal dari tekad Bank BTN dalam mendukung program pemerintah dalam penyediaan rumah dengan proses mudah bagi masyarakat , Bank BTN keluarkan Kompetisi mortgage technology untuk KPR pertama di Indonesia.
“Kita bergabung di acara Pertama Di Indonesia 2018 ini merupakan sesuatu bentuk bahwa proses Bank BTN ke dunia digital itu berhasil, kita memang ingin terus mengedepankan inovasi, terus menerus melakukan kerja sama dengan para startup yang rata-rata bergerak dibidang digital, tujuanya adalah agar tetap eksis dan bertransformasi sebagai Bank Digital,” Ujar R.Meta Sutriatin selaku Kepala Divisi DCD Bank BTN kepada INFOBRAND.ID.
Meta juga menjelaskan bahwa inovasi Bank BTN ini memiliki tujuan utama Bank BTN selain ingin bertransformasi ke digital banking adalah untuk membantu program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan perumahan di Indonesia.
“Salah satu tujuan paling utama kita adalah untuk membantu program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan rumah, mengingat saat ini Indonesia masih kekurangan 11 juta rumah yang harus negara siapkan, Bank BTN ikut andil dengan menciptakan proses untuk mempermudah pertemuan antara pembeli dan penjual, dan memberikan kemudahan dalam proses transaksi, jadi ekosistem industri perumahan kita persempit dengan ruang digital,” ungkap Meta.
Meta pun smengatakan hingga saat ini respon masyarakat sangat antuasias karena program ini merupakan problem solve bagi masyarakat.
“Karena permasalahan masyarakat sendiri itu sudah pasti dari segi suplay perumahan sangat terbatas, harga tanah dan rumah itu naik terus,tingkat suku bunga juga cenderung ratenya fluktuasi cenderung naik , mengingat rumah merupakan kebutuhan primer, jadi otomatis problem ini akan terus ada jika tidak ada kolaborasi antara bank dan talenta IT untuk terus memberikan solusi memberikan kemudahaan proses pembelian rumah,” tutup Meta.
Adapun Metodologi Riset dari Tras N Co Indonesia
Untuk dapat menentukan Pemenang di kategori bisnis dan industrinya, maka Tras N Co Indonesia melakukan survei terhadap 100 perusahaan yang terpilih dan tersurvei pada periode Februari-April 2018, yang dinilai telah berhasil menciptakan inovasi dan karya “Pertama Di Indonesia”.
Adapun Metodologi Penilaian “Pertama Di Indonesia” berdasarkan tiga aspek penilaian yaitu: The First Aspect yakni Perusahaan yang meraih “Pertama Di Indonesia” memenuhi unsur Pertama di Indonesia di kategori produk atau pun jasa, baik inovasi atau pun pionir di kategorinya.
Evidence Aspect bahwa perusahaan peraih Pertama Di Indonesia memiliki alat bukti atau dapat dibuktikan melalui pemberitaan media sebagai Pertama Di Indonesia untuk dikategori produk dan jasanya.
Validation Aspect yakni perusahaan peraih Pertama Di Indonesia wajib menandatangani surat validation data atau disclaimer sebagai Pertama Di Indonesia dan atau dibuktikan dengan online validation survei melalui mesin pencari dan media massa.