Posted by: Dedi Hidayat 14-04-2020 10:04 WIB 3535 viewer
JAKARTA, INFOBRAND.ID – Perusahaan es krim asal Singapura, Aice terus berusaha untuk selalu konsisten dalam menyelaraskan komunikasi dari seluruh pilar yang ada. Hal ini dilakukan agar pesan komunikasi yang disampaikan melalui digital dapat sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
Digital Manager Aice Group Holding Pte. Ltd, Saskia Damanik dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa komunikasi merek digital pada generasi muda memiliki porsi yang lebih besar dari yang lainnya. Dia pun mengakui kalau saat ini anak muda telah menjadi audience terbesar dalam ranah digital.
“Dan Aice telah memposisikan diri sebagai teman mereka. Kami mencoba berkomunikasi dengan cara mereka dan kami ambil bagian di dalamnya,” ujar Saskia.
Bagi Aice, digital merupakan pilar penting yang menjadi pintu gerbang dalam komunikasi merek. Oleh karena itu, merek yang menjadi satu-satunya es krim pilihan Asian Games 2018 ini telah membangun tim khusus yang fokus untuk menyampaikan komunikasi dan mendukung pengembangan merek melalui digital.
“Kami ingin melibatkan dan terlibat dengan audience dan mengajak mereka untuk lebih dekat lagi dengan Aice. Kami fokus untuk bagaimana memberikan konten yang bersuara, yang related dengan audience dan mampu menciptakan keterhubungan dengan audience,” jelasnya.
Untuk itu, informasi mengenai produk Aice terus dipromosikan melalui digital. Meski demikian, kata Saskia, pihaknya tidak semata-mata menjadikan aset digital, khususnya media sosial hanya berpusat untuk kepentingan Aice sendiri saja.
“Kami akan terus membangun komunikasi dua arah dengan audience yang notabennyaadalah konsumen dan calon konsumen Aice,” terang Saskia.
Sejak pertama kali hadir di Indonesia, Aice selalu berusaha untuk terus berinovasi, terutama untuk inovasi varian, bentuk dan rasa dari es krim Aice itu sendiri. Selain itu, Aice juga telah membangun pabrik keduanya di Mojokerto, Jawa Timur sebagai pabrik es krim terbesar dan tercanggih di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
“Pabrik ini menghadirkan konsep factory tour sebagai sarana wisata edukatif. Dimana masyrakat bisa secara nyata melihat proses pembuatan es krim Aice, melihat bahan baku berkualitas yang digunakan, hingga pengoperasian mesin berteknologi canggih untuk menghasilkan es krim Aice itu sendiri,” kata Saskia.
Dari sisi sales dan marketing, Aice berusaha untuk mengerti kebutuhan pasar dengan terjun langsung ke masyarakat dan merangkul pasar tradisional atau warung-warung kecil dengan tujuan membantu menambah penghasilan mereka melalui berjualan es krim Aice. Meski masih tergolong baru di Indonesia, tapi Aice telah mencatat pertumbuhan yang sangat cepat atau lebih tinggi 20% di atas tingkat pertumbuhan rata-rata industri.
“Karena kami selalu mengedepankan kualitas es krim terbaik, worth-it dan value for money. Kami menyediakan es krim dengan kualitas baik pada harga yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Kami tidak main-main dalam hal menjaga kualitas dan rasa es krim. Hal inilah yang harus dikomunikasikan melalui merek kami kepada masyarakat,” pungkas Saskia.
Dengan kualitas produk es krim yang ditawarkan, Aice pun telah diganjar berbagai penghargaan bergengsi. Sebut saja WOW Brand, Better Brand (Infobank), TOP Brand for Kids Award, TOP Brand Award dan penghargaan bergengsi lainnya.