Jum'at, 17 Mei 2024

Follow us:

infobrand

infobrand

Di Tengah Pandemi, Humas Harus Berperan Membangun Narasi Positif

Posted by: 18-08-2021 08:30 WIB 1344 viewer

Di Tengah Pandemi, Humas Harus Berperan Membangun Narasi Positif
Ilustrasi berita hoaks/Istimewa

JAKARTA, INFOBRAND.ID – Di masa pandemi seperti sekarang ini banyak sekali hal yang tidak bisa dikontrol, termasuk soal banjir informasi yang mengandung unsur hoaks dan memperkeruh keadaan.

Lantas apa yang bisa dilakukan oleh seorang Public Relations (PR) untuk membendungnya? Jangan sampai seorang PR yang malah menyebarkan informasi yang salah mengenai pandemi.

Caranya yaitu dengan banyak-banyak mengakses dan menyebarkan upaya-upaya pemerintah dalam menaggulangi pandemi berdasarkan sumber yang kredibel.

"PR harus menyampaikan informasi yang benar, bukan informasi yang sifatnya toksik, dan tidak menjadi jembatan pendistribusian berita bohong, PR harus berkolaborasi membangun informasi positif dan memotivasi," kata Ketua Umum BPP Perhumas, Agung Laksamana belum lama ini.

Pasalnya, hasil riset Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJ) menunjukkan 69 persen orang di masa pandemi mengalami permasalahan psikologis, 68 persen mengalami kecemasan, 67 persen mengalami depresi, serta 77 persen mengalami trauma psikologi. 

Nah, dengan menyampaikan berita-berita dari sumber yang kredibel diharapkan dapat mengurangi angka-angka yang ada pada hasil riset PDSKJ tadi.

Ya, di masa pandemi ini seorang PR harus fokus pada narasi-narasi positif, narasi yang membangun optimisme dengan tetap mengedepankan kewaspadaan yang tinggi. 

Misalnya meningkatkan kepercayaan publik terhadap program vaksinasi dengan menyebarkan informasi soal keamanan dan efektivitas vaksin, apapun jenisnya. 

Hal lain yang bisa dilakukan seorang PR di masa pandemi ini yaitu meningkatkan kepatuhan terhadap pesan-pesan kunci terkait pandemi Covid-19, seperti menerapkan perilaku 3M dan 3T. 

Untuk meng-counter berita-berita hoaks di masyarakat, seorang PR harus terlebih dahulu memahami target audiens yang disasar, sehingga pesan yang disampaikan sesuai dengan karakter, tone, dan manner, serta memahami karakteristik publik (media).



TERPOPULER