Senin, 13 Mei 2024

Follow us:

infobrand

infobrand

SHARP Buktikan Teknologi Plasmacluster Mampu Cegah Penularan Coronavirus

Posted by: 24-09-2020 20:03 WIB 2165 viewer

PT Sharp Electronics Indonesia mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang telah lolos uji dalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) melalui udara.

SHARP Buktikan Teknologi Plasmacluster Mampu Cegah Penularan Coronavirus
Webinar PT Sharp Electronics Indonesia (22/9)

JAKARTA, INFOBRAND.ID-Dalam sebuah acara yang dilakukan di Jenewa beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bukti yang muncul tentang penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 melalui airborne atau udara.

Walaupun belum dapat dipastikan secara valid, namun kemungkinan penyebaran ini tetap dapat terjadi jika keadaan lingkungan mendukung terhadap perkembangan virus tersebut, misalnya kualitas udara yang buruk akibat sirkulasi udara yang tidak baik .

Melalui kegiatan webinar (22/9), PT Sharp Electronics Indonesia mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang telah lolos uji dalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) melalui udara.

“Ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia,” ungkap Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia.

Sharp Corporation bersama dengan Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Professor Asuka Nanbo (anggota Dewan Perkumpulan Virologi Jepang) Universitas Nagasaki, dan Profesor Hironori Yoshiyama dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane melakukan penelitian virus corona baru (SARS-CoV-2) melalui perangkat uji virus yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacluster dari Sharp.

Dalam penelitian ini virus corona baru (SARS-CoV-2) yang melayang di udara disinari oleh ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik *hasilnya menunjukan bahwa titer infeksi virus dapat berkurang lebih dari 90%.

Pada bulan Desember 2019 lalu, wabah penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh virus corona baru (SARS-CoV-2) mulai tersebar.Pada Agustus 2020, lebih dari 25 juta orang telah terinfeksi SARS-CoV- 2 dan lebih dari 840.000 orang di dunia meninggal karena penyakit menular ini. Wabah ini telah menjadi pandemic global dimana tindakan penanggulangan guna melakukan pencegahan di berbagai bidang harus segera dilakukan.

Pada tahun 2004, Sharp sudah membuktikan keefektifan dari teknologi Plasmacluster terhadap virus corona yang menyebar melalui kucing. Pada tahun berikutnya, di tahun 2005, kembali Sharp membuktikan keefektifannya terhadap virus asli SARS coronavirus (SARS-CoV), yang menyebabkan wabah (2002-2003) dan secara genetik mirip dengan novel coronavirus (SARS-CoV-2).

Dan di tahun 2020, Sharp telah memastikan bahwa Ion Plasmacluster yang dimilikinya juga efektif melawan virus korona baru (SARS-CoV-2) yang mengambang di udara.

Sejak tahun 2000, Sharp telah mempromosikan ‘Pemasaran Akademik’ guna membuktikan keefektifan teknologi Plasmacluster dengan bekerja sama dengan tiga puluh lembaga penelitian independen pihak ketiga di delapan negara dunia. Sejauh ini, banyak lembaga penelitian independen yang bekerjasama dengan Sharp telah membuktikan secara klinis kemampuan Plasmacluster dalam menekan aktivitas zat berbahaya termasuk virus influenza pandemi baru, bakteri yang resistan terhadap obat, dan alergen tungau, serta mengurangi tingkat peradangan bronkial pada anak-anak penderita asma.

Pada saat yang sama, keamanan ion Plasmacluster juga telah dikonfirmasi oleh lembaga penelitian terhadap tubuh manusia.

“Kedepannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian dengan memverifikasi berbagai aplikasi teknologi Plasmacluster guna menunjukkan keefektifan Ion Plasmacluster bagi kesehatan masyarakat dunia”, ungkap Hiromasa Okajima - SAS Global Plasmacluster Equipment Product Planning Division General Manager.

Dr. Jiro Yasuda, Profesor selaku kepala dalam penelitian ini menyatakan bahwa Penggunaan disinfektan seperti alkohol dan deterjen (surfaktan) sangat efektif untuk penanggulangan virus yang melekat (adhesive). Namun belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol (mikrodroplet) selain memakai masker.

“Dengan penelitian ini dapat dipastikan jika teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus corona jenis baru yang tersuspensi di udara, sehingga diharapkan dapat menurunkan resiko terinfeksi virus tidak hanya di rumah, perkantoran, kendaraan, tetapi juga di ruang fisik seperti institusi medis,” jelasnya.



TERPOPULER