Sabtu, 18 Mei 2024

Follow us:

infobrand

infobrand

Upaya Mencegah Penularan Corona di Perkantoran, Aplikasi Hadirr Luncurkan Fitur “Contact Tracing”

Posted by: 16-10-2020 16:15 WIB 1723 viewer

Aplikasi Hadirr, aplikasi pencatatan karyawan (mobile attendance), meluncurkan fitur baru “Contact Tracing” untuk hadapi new normal. Fitur ini diharapkan dapat membantu upaya pemerintah untuk melakukan penelusuran kontak (contact tracing) Covid-19, khususnya di lingkungan perkantoran.

Upaya Mencegah Penularan Corona di Perkantoran, Aplikasi Hadirr Luncurkan Fitur “Contact Tracing”
Fitur Contact Tracing di aplikasi Hadirr dapat membantu perusahaan melakukan penelusuran kontak (contact tracing) Covid-19

Jakarta, INFOBRAND.ID – Aplikasi Hadirr, aplikasi pencatatan karyawan (mobile attendance), meluncurkan fitur baru “Contact Tracing” untuk hadapi new normal. Fitur ini diharapkan dapat membantu upaya pemerintah untuk melakukan penelusuran kontak (contact tracing) Covid-19, khususnya di lingkungan perkantoran.

 Afia R Fitriati, CEO Fast8 Group yang merupakan pengembang aplikasi Hadirr dan aplikasi pengelolaan SDM Gadjian berharap fitur Contact Tracing yang memanfaatkan teknologi bluetooth ini bisa membantu upaya pemerintah untuk melakukan lacak kontak di kawasan perkantoran dan menekan penyebaran Covid-19.

"Teknologi dapat melengkapi dan meningkatkan efektivitas proses contact tracing manual. Dengan adanya fitur Contact Tracing di aplikasi Hadirr, kami berharap dapat berkontribusi dalam pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment) dan menekan penyebaran COVID-19 yang semakin memprihatinkan di Indonesia,” ungkap Afia.

Fitur Contact Tracing di aplikasi Hadirr dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi karyawan yang melakukan kontak dengan sesama karyawan yang positif COVID-19 dalam kurun waktu 14 hari serta sesegera mungkin memberi notifikasi kepada karyawan yang berpotensi tertular.

“Dengan demikian, perusahaan dapat segera mengambil tindakan untuk memutus mata rantai penularan virus corona sekaligus meminimalisir risiko bisnis akibat penutupan kantor secara total,” ujar Afia.

Afia menambahkan bahwa contact tracing secara agresif merupakan satu dari tiga tahap pengendalian COVID-19 yang biasa disingkat dengan 3T (Testing, Tracing, Treatment). Sayangnya, contact tracing di Indonesia masih jauh memenuhi standar WHO karena sebagian besar dilakukan secara manual.

WHO merekomendasikan contact tracing dan tes terhadap minimal 30 orang yang terpapar tiap penderita COVID-19, sementara saat ini Indonesia hanya melakukan lacak kontak dan tes terhadap 1 hingga 5 orang per penderita.

Sebagai informasi, hingga akhir Agustus 2020, tercatat sudah ada 150 perusahaan di wilayah DKI Jakarta yang melaporkan adanya kasus positif COVID-19 di lingkungan kerja mereka. Klaster perkantoran juga bermunculan di kota-kota lain dan mengakibatkan penutupan sejumlah kantor di Bandung, Pekanbaru, Ambon, dan bahkan telah menyebar ke kota-kota kecil seperti Cilegon, Bojonegoro, Batang, dan lainnya.

Selama masa pandemi COVID-19, aplikasi Hadirr dikenal sebagai aplikasi yang memungkinkan karyawan mencatatkan kehadiran dan jadwal kerja melalui telepon genggam sehingga memudahkan perusahaan memantau produktivitas dan menerapkan kebijakan bekerja di rumah (work from home/WFH) dengan efektif.



TERPOPULER