Senin, 29 April 2024

Follow us:

infobrand

infobrand

Assemblr Aplikasikan Teknologi AR ke Dunia Pendidikan

Posted by: 14-06-2019 10:38 WIB 2273 viewer

Assemblr Aplikasikan Teknologi AR ke Dunia Pendidikan
Ilustrasi anatomi kodok (dok. Assemblr)

BANDUNG, INFOBRAND.IDPerkembangan industri AR (Augmented Reality) di Indonesia mulai menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini dibuktikan dengan berbagai layanan dan bisnis AR yang terus bermunculan. Salah satunya adalah Assemblr.

Assemblr sendiri memiliki hubungan yang dekat dengan dunia pendidikan sejak Maret 2019 lalu. Hal ini karena metode pembelajaran di sekolah dinilai kurang efektif dan seringkali jumlah murid melebihi batas yang disarankan.

Menurut informasi Badan Pusat Statistik (BPS), guru yang mengajar seharusnya berbanding dengan siswa sebesar 1:20 untuk SD, SMP dan SMA serta 1:15 untuk SMK. Pada kenyataannya, rata-rata jumlah siswa di dalam kelas di Indonesia lebih dari 30 murid.

Baru-baru ini, Assemblr telah merilis versi terbaru dari aplikasi smartphone pengolah konten AR. Versi terbaru ini diklaim lebih ramah pengguna untuk semua kalangan dan bisa menjadi metode pembelajaran sebagai alat peraga yang bisa diimplementasikan oleh guru.

Adalah Learn With Assemblr yang menawarkan berbagai materi pelajaran, misalnya anatomi kodok, struktur jantung, proses terjadinya tsunami, tata surya dan konten pendidikan lainnya akan terus ditambahkan.

Bahan siap ajar ini dapat digunakan guru sebagai peraga di sekolah maupun diakses murid secara mandiri.

“Pendekatan AR untuk dunia pendidikan berlaku ke guru dan murid sekaligus. Untuk guru, AR dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih efisien serta dapat digunakan untuk menggantikan alat peraga. Sedangkan untuk murid, mereka menjadi lebih mudah memahami pelajaran dengan  bantuan visualisasi 3D dan AR,” ujar Hasbi Asyadiq, CEO dan pendiri Assemblr dalam siaran persnya.

Pendekatan ke dunia pendidikan dilakukan Assemblr melalui pelatihan secara langsung kepada guru-guru di sekolah. Guru yang telah mendapatkan pelatihan akan menggunakan Assemblr sebagai bahan ajar interaktif kepada muridnya. Selain pelatihan di sekolah formal, terdapat juga pelatihan non-formal melalui seminar-seminar baik lewat mahasiswa ataupun pihak ketiga.

Teknologi AR juga nantinya dapat memiliki peran yang cukup signifikan dalam pengembangan kurikulum. Dengan memasukkan unsur AR dalam rencana kegiatan pembelajaran, kurikulum tersebut dapat menjadi lebih relevan bagi peserta didik dan mendorong siswa untuk tidak sekedar menghafal pelajaran namun memahami secara menyeluruh.

“Kekuatan utama AR terdapat pada visualisasi. Dengan rentang fokus murid yang cenderung pendek, untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar yang cukup lama dibutuhkan suatu hal yang lebih menarik dan interaktif untuk efisiensi perhatian murid terhadap guru dan pelajaran. Teknologi AR bisa menjadi solusi tersebut. Selain itu, untuk SMK yang memerlukan peraga fisik yang cenderung mahal, diharapkan AR bisa menjadi alternatif pengganti,” tutup Hasbi. [ded]



TERPOPULER