Posted by: Dedi Hidayat 14-11-2019 10:34 WIB 2666 viewer
JAKARTA, INFOBRAND.ID – Startup fintech (financial technology) yang fokus pada pinjaman pendidikan di Indonesia, Pintek mengumumkan telah mendapat pendanaan pre-seri A dari investor asal Jerman, Global Founders Capital (GFC) yang diterima melalui SoCap, induk perusahaan Pintek.
GFC sendiri merupakan investor pendanaan seed funding dan growth global yang telah mendanai lebih dari lima ratus pengusaha di dunia; termasuk mereka yang berada di balik Facebook, LinkedIn, Slack, Traveloka, Canva, dan HelloFresh.
“Kami menanti untuk bekerjasama dengan tim Pintek dalam melaksanakan misi
mereka untuk menyediakan akses pendidikan yang lebih baik kepada jutaan masyarakat
Indonesia,” jelas Tito Costa, Partner GFC dalam keterangan resminya.
Selain itu, investor terdahulu (existing) seperti Finch Capital dan Amand Ventures pun kembali berpartisipasi dalam investasi kepada Pintek kali ini. Ketiga firma tersebut memiliki fokus utama dalam melakukan investasi pada perusahaan rintisan tahap awal yang memiliki daya tarik untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata di kehidupan sehari-hari.
“Kami sangat bangga menjadi bagian dari Pintek, melihat adanya potensi yang besar bagi
perusahaan untuk dapat menjembatani kesenjangan pembiayaan baik dalam sektor pendidikan formal maupun non-formal di Indonesia. Sesuai dengan visi Presiden Jokowi untuk mereformasi dan meningkatkan kualitas pendidikan, kami memandang bahwa sama
pentingnya juga untuk menciptakan pendidikan yang inklusif dan secara finansial dapat
diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia” kata Hans De Back, Managing Partner Finch Capital.
Sementara Co-founder dan CEO dari SoCap & Pintek, Ioann Fainsilber menjelaskan bahwa Pintek akan menggunakan hasil pendanaan dari putaran tersebut untuk mengembangkan teknologi platform dan mengembangkan tim komersial.
“Pintek telah mengalami pertumbuhan pesat, khususnya sejak pendanaan seed funding kami pada awal tahun ini. Dari bulan Mei hingga Oktober, pelanggan bulanan kami telah meningkat hingga melebihi 20 kali lipat, sembari mempertahankan kesehatan portofolio dengan tingkat gagal bayar dibawah 1%. Kami harus mengembangkan tim kami untuk dapat memenuhi permintaan pelanggan dan memperluas penawaran produk kami. Kami ingin meningkatkan jumlah tim teknologi dan komersial kami hingga tiga kali lipat untuk kuartal berikutnya,” tutupnya.