Posted by: Yudistira Wanne 11-12-2018 10:55 WIB 2793 viewer
Konvensi Nasional Humas (KNH) 2018 resmi dibuka, senin (10/12/2018) di Ballroom XXI, Jakarta Theater. Agung Laksamana selaku Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan oleh Perhumas adalah salah satu upaya untuk menghadapi industri 4.0.
“Konvensi Nasional Humas adalah mencari rekomendasi apa yang bisa kita kontribusikan dengan program pemerintah yang telah dicanangkan. Menghadapi industri 4.0 tentu Humas harus bisa menyesuaikan dengan tantangan tersebut. Kita berkolaborasi dengan Humas pemerintah, swasta, korporasi, akademisi tentang kompetensi yang harus dilakukan,” ujarnya.
Agung pun menambahkan bahwa Humas harus berperan aktif untuk menyebarkan konten positif. Itu dilakukan sebagai salah satu cara untuk melawan hoax yang kini kian membuat gaduh. Melalui KNH 2018 ini, para praktisi dan akademisi kehumasan juga bertemu untuk saling mengasah dan mempersiapkan diri untuk meningkatkan kompetensi dalam menghadapi era industri 4.0. Era 4.0 telah memberikan perubahan nyata dalam pola komunikasikan antar manusia.
“Kompetensi yang dibutuhkan tentu harus melakukan penyesuaian dengan skill kemampuan teknologi. Humas harus memiliki standarisasi, kompetensi dan akreditasi. Humas juga harus punya pengetahuan ataupun berwawasan global. Selain itu juga Humas harus kreatif, going digital dan memiliki agenda setting. Humas tidak bisa berdiri sendiri, untuk itu Humas harus berkolaborasi dengan seluruh elemen,” sambungnya.
Tahun ini Perhumas mengusung tema besar “Humas 4.0 Tantangan Kebangsaan & Reputasi Indonesia”. Tema tersebut menekankan kembali peran fungsi Humas dalam membangun reputasi perlu ditopang dengan peningkatan kompetensi serta adaptasi di era industri digital. Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi global di tahun 2030 mendatang. Dalam konteks tersebut, Humas perlu menyesuaikan diri agar bisa keep up.