Ahad, 19 Mei 2024

Follow us:

infobrand

infobrand

Lebarkan Sayap Bisnis, Hyundai Rambah Industri Stasiun Pengisian Mobil Listrik di Indonesia

Posted by: 08-09-2023 10:39 WIB 584 viewer

Lebarkan Sayap Bisnis, Hyundai Rambah Industri Stasiun Pengisian Mobil Listrik di Indonesia
Hyundai Mobile Chrging/Istimewa

INFOBRAND.ID, JAKARTA - Selain "bermain" di pasar kendaraan listrik, Hyundai Motors Indonesia juga mengembangkan industri stasiun pengisian daya baterai mobil listrik di beberapa titik di Indonesia.
 
COO Hyundai Motors Indonesia Fransiscus Soerjopranoto pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah karena mereka dapat berkontribusi dengan menyediakan hampir 3 ribu infrastruktur pengisian daya baterai di Indonesia.

Melalui acara “Indonesia Sustainability Forum” yang digelar di Jakarta, kemarin, dia mengatakan, untuk mengimplementasikan hal tersebut, Hyundai telah menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU di berbagai kota, mulai dari Jadetabek, Surabaya, Tasikmalaya, dan lainnya.

Terbaru, Hyundai Indonesia menyediakan SPKLU di 52 mal Indonesia dengan fasilitas EV (Electric Vehicle) berbasis pengisian cepat.
 
Selain itu, Hyundai juga menginvestasikan dana hingga 1,5 juta dolar atau sekitar Rp23 miliar sejak 2020 untuk produksi kendaraan listrik di Indonesia. Mereka juga bermitra dengan suplier baterai dari LG dengan total investasi lebih dari 3 juta dolar atau sekitar Rp46 miliar.
 
“Untuk Hyundai, ada tiga (jenis) teknologi terbaik, di antaranya adalah desain serta performa kendaraan dan baterai yang digunakan,” kata dia.
 
Pria yang sudah berkarier di industri otomotif sejak 28 tahun silam itu menambahkan, Hyundai Indonesia juga menghadirkan kendaraan listrik BEV atau mobil listrik murni yang sepenuhnya mengandalkan tenaga baterai untuk bergerak dan pengisian daya dilakukan melalui external charger, sehingga menghasilkan emisi nol persen saat berkendara.

Untuk seri tersebut, Hyundai memiliki model Kona Electric dan IONIQ di pasar Indonesia.

“Rasio kepemilikan mobil (listrik) kurang dari 100 per 1.000 populasi orang. Jadi, angka ini lebih rendah dibandingkan Singapura, Thailand, dan Brunei,” ujarnya.
 
Menurut Fransiscus lagi, industri kendaraan listrik di Indonesia, khususnya mobil, berpotensi besar bagi Hyundai. Bonus demografi Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan jumlah pembelian kendaraan listrik, dan Hyundai yakin dapat mengisi pasar otomotif di Indonesia secara intensif.
 
Dengan begitu, kata Fransiscus, Hyundai berkomitmen sebagai salah satu penyedia produk kendaraan listrik di Indonesia dan berkolaborasi dengan penyedia baterai serta menghadirkan infrastruktur SPLKU.
 
“Kami tidak dapat menghindari adanya kompetisi di antara jenama otomotif serupa. Oleh karena itu, inovasi yang dihadirkan sangat penting (untuk menjadi pembeda),” tandasnya.



TERPOPULER