Posted by: Suci Marifah 08-09-2021 10:19 WIB 1270 viewer
JAKARTA, INFOBRAND.ID - Integral Ad Science (Nasdaq: IAS), pemimpin industri global yang menjamin kualitas media digital, hari ini merilis The Context Effect, riset biometrik terbaru tentang pentingnya konteks dalam periklanan. Studi ini dilakukan IAS dan Neuro-Insight, sebuah perusahaan yang bergerak dalam neuromarketing dan neuroanalytics. Lebih dari sekadar data survei biasa tentang preferensi konsumen, survei ini mengkaji aktivitas otak ketika merespons iklan-iklan kontekstual. Dengan demikian, survei ini menunjukkan pengaruh konteks terhadap kesan iklan.
"Dengan memakai neuroscience dan neurometrics yang paling mutakhir, studi yang penuh terobosan ini menunjukkan konteks pada laman web dapat mengubah kesan dan respons audiens atas iklan melalui cara-cara tertentu," ujar Tony Marlow, CMO, IAS.
Ia menambahkan "Industri sedang menuju masa depan tanpa kuki (cookieless) dan beralih dari metode penyasaran audiens. Untuk itu, pengiklan berpeluang besar memanfaatkan perangkat penyasaran kontekstual, seperti IAS Context Control, dan meningkatkan kinerja kampanye periklanan."
Dalam studi "The Contect Effect", konsumen mengevaluasi konten yang mencakup tiga jenis keterkaitan kontekstual. IAS pun memperoleh temuan-temuan berikut untuk membantu berbagai merek membuat iklan yang relevan:
Temuan-temuan ini membuktikan bahwa praktisi pemasaran digital dapat menghasilkan ingatan yang lebih baik atas merek, dan membangkitkan respons emosional dari konsumen dengan strategi periklanan kontekstual. Studi "The Context Effect" dari IAS memantau 60 konsumen Amerika Serikat yang menelusuri internet lewat perangkat seluler selama 30 menit.
Studi ini menggunakan Steady State Topography (SST) dari Neuro-Insight guna melacak dan merekam aktivitas otak secara langsung. Para responden juga diminta untuk mencocokkan iklan dengan konteks dari konten yang berada di sekitarnya.